Tuesday, July 8, 2014

test antropometri dan pengukuran denyut nadi

A.        Pengertian Tes Antropometri
Tes Antropometri ialah tes untuk mengetahui komposisi tubuh maupun bentuknya atau pengukuran atas struktur tubuh manusia. Tujuan akhir dari pengukuran antropometri adalah menetapkan bentuk atau tipe badan seseorang. Tipe badan bagi seseorang sebelum ia bekerja adalah penting, karena dengan tipe badan yang ideal untuk  jenis pekerjaan tertentu dapat meningkatkan capaian keberhasilan kerjannya. Dengan tes antropometri akan dapat mengetahui pertumbuhan badan seseorang normal atau tidak, kekurangan-kekurangan serta upaya pertumbuhan badan secara ideal. Beberapa pengukuran antropometri pokok/dasar antara lain :
1. Berat Badan ( Body Weight )
2. Tinggi Badan ( Stature Hight )
3. Tinggi Duduk ( Sitting Height )
4. Lebar Bahu ( Bi-acromiale diemeter )
5. Lebar Pinggul ( Bi-ilium diameter )
6. Lebar Sendi Siku ( Bi-epicondilar diameter humerus )
7. Lebar Sendi Lutut (Bi-epicondilar diameter femur )
8. Tebal Lemak Kulit ( skinfold caliper )


Kemampuan tes biomotorik 
Status kondisi fisik seseorang / atlet dapat di ketahui dengan cara penilaian yang berbentuk teskemampuan. Untuk mengukurnya terdapat 5 komponen biomotorik yaitu kekuatan, daya tahan,kecepatan, koordinasi kelentukan. Pada cabang atletik yang di butuhkan untuk mengetahui kondisi fisik atlet dari 5 komponen diatas ada 3 komponen yaitu :
1.Kekuatan
2.Daya tahan
3.Kecepatan
Berikut adalah macam tes kondisi fisik dari 3 komponen biomotorik :
1.Kekuatan : tes ini untuk mengetahui kemampuan kekuatan otot seseorang. Tes yangdilakukan yaitu pada otot lengan, tungkai, perut dan pinggang.
Pada otot lengan dilakukan tes dengan push up, dengan benar, yaitu menumpu dengantelapak tangan, jarak antara telapak tangan selebar bahu, dan jarak antara kaki selebar  bahu, di saat menurunkan berat badan sudut sikunya berada di sisi badan, saat menaikkan berat badannya kedua tangan lurus. Tujuan untuk menguatkan otot lengan, bagi atlet pemula lamanya push up sesuai dengan kemampuannya. Sedangkan Bagi atlet berpengalaman ditargetkan jumlah ulangannya.
Pada otot tungkai : untuk menguatkan otot tungkai dilakukan tes dengan lompat kijangdan lompat jangkit dan Jarak setiap lompatan diukur panjangnya.
Pada otot perut : untuk menguatkan otot perut dilakukan tes dengan sit up. Untuk atlet pemula lamanya sit up sesuai dengan kemampuannya sedangkan untuk atlet berpengalaman ada target dalam jumlah pengulangannya.
Pada otot pinggang : untuk menguatkan otot pinggang dilakukan tes dengan back up.

2.Daya tahan : tes ini untuk mengetahui kemampuan kardio vasculair system di dalammengelola O2 dalam tubuh yang di pergunakan pada waktu kerja berat. Kemampuan inidi kenal dengan symbol vO2 max.
Tes yang di lakukan untuk mengukur daya tahan adalah dengan melakukan balke tes,atau lari selama 15 menit, tes ini dilakukan di lapangan terbuka dengan jarak 1 putaran400 m dan d hitung berapa putaran atau seberapa jauh jarak yg d tempuh oleh atlettersebut selama 15 menit.Rumus pengukuran : Vo 2 Max = [ x meter : 15 – 133 ] x 0.172 + 33.3



PENGUKURAN DENYUT NADI
Denyut nadi dapat dipakai sebagai tolak ukur untuk mengetahui kondisi jantung. Oleh karena itu denyut nadi sangat perlu diketahui atau diukur. Denyut nadi adalah frekuensi irama denyut atau detak jantung yang dapat dipalpasi atau diraba dipermukaan kulit pada tempat-tempat tertentu. Jadi pada umumnya frekuensi denyut nadi sama dengan frekuensi denyut atau detak jantung. Denyut nadi dapat dipalpasi atau diraba pada beberapa tempat, misalnya :
1.       di pergelangan tangan bagian depan sebelah atas pangkal ibu jari tangan ( ar. Radialis )
2.       di leher sebelah kiri/kanan depan otot sterno cleido mastoidues ( ar. Carolis )
3.       Di dada sebelah kiri, tepat di apex jantung (ar. Temparalis )
4.       Di pelipis
Cara menghitung denyut nadi :
Dengan cara Palpasi.
a) Nadi dihitung selama 6 detik dikalikan 10
b) Nadi dihitung selama 10 detik dikalikan 6 60 detik
c) Nadi dihitung selama 15 detik dikalikan 4
d) Nadi dihitung selama 30 detik dikalikan 2

Macam-macam Denytu Nadi :

1. Denyut Nadi Istirahat
• Denyut Nadi Basal ( bangun tidur )
• Denyut Nadi Istirahat ( nadi waktu tidak bekerja )
2. Denyut Nadi Latihan
Denyut nadi ketika melakukan latihan
3. Denyut Nadi Maksimal
Rumus denyut nadi Maksimal :
DNM = 220 – USIA
Ex = 220 – 20
= 200
TRAINING ZONE :
BATAS MINIMAL
70/100 x DNM = Batas Latihan
BATAS MAKSIMAL
95/100 x DNM = Batas Latihan
CONTOH :
OKI usia 20 tahun
220-20 th = 200 DNM
BATAS MINIMAL
70/100 x 200 = 140
BATAS MAKSIMAL
95/100 x 200 = 190

4. Denyut Nadi Recovery ( nadi setelah latihan )

Denyut nadi pemulihan (recovery) 5 menit berdasarkan pakar kesegaran jasmani Rost, Rand Hollman 1982 dengan nadi 170 keatas per menit
KATEGORI DENYUT NADI
Istimewa Dibawah 100
Baik sekali 100-105
Baik 105-115
Cukup 115-120
Sedang 120-130
Kurang sekali Diatas 130

No comments:

Post a Comment